Pertanian merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki Desa Bojonggaok. Hampir seluruh penduduk desa ini memilih bertani sebagai mata pencaharian mereka. Para petani ini sebagian besar menjadi orang kedua atau pekerja (yang tidak memiliki sawah) dam hanya sebagian kecilnya saja yang menjadi orang pertama atau pemilik sawah. Pekerjaan yang para petani ini lakukan mulai dari membajak sawah, menanam padi, hingga memanen hasil tanam.
Disini, kami pun berkesempatan untuk sosialisasi dalam proses pupuk tau pembuatan pupuk organik yang dimana
dalam sosialisasi ini kami memberitahukan cara dan manfaat dari pupuk organik
yang kami buat dan sosialisasikan, dan warga yang kebanyakan adalah seorang
petani berkesempatan dalam proses pengaplikasian pupuk tersebut.
Cara pengaplikasian dari pupuk ini yang benar adalah dengan cara di benam kan dari pupuk
tersebut pada padi yang akan di tanama sebelum nya. menancapkan benih padi
tegak lurus dengan tanah, melainkan dengan cara menyeretnya dari pinggir
kemudian dimasukkan dengan kedalaman + 3 cm. Dan kemudian pupuk tersbut di
benam kan.
Menurut Kepala organisasi tani di desa Bojonggaoki, kendala yang
dialami para petani pada saat kekeringan adalah kebiasaan dan turun temurun.
Salah satu contohnya, berdasarkan SNI banyaknya benih padi yang akan di tanam
menjadi gagal. Namun, pada kenyataannya para petani ini masih tetap mencoba
buat mencari pengairan manual untuk proses kelangsungan pertanian padinya.
Menurut kami, jika dilihat dari kondisi ataupun keadaan alamnya,
bertani bisa menjadi pilihan kerja yang cukup menggiurkan dan mampu bersaing
dengan buruh yang bekerja di pabrik. Hanya saja, para petani disini harus
diberikan informasi-informasi terbaru di dunia pertanian ataupun
penyuluhan-penyuluhan kecil yang bisa dilakukan oleh organisasi para petani di
Desa Mekarwangi untuk menambah wawasan mereka sehingga hasil usaha mereka di
bidang pertanian dapat meningkat dengan hasil kerja yang optimal.